FabelSinga dan Beruang yang akan kakak ceritakan malam hari ini masuk dalam Kumpulan Cerita Anak Nusantara. Singa dan Beruang sejatinya adalah dua sahabat, namun apakah persahabatan mereka akan tetap terjalin saat mereka dihadapkan dengan satu masalah? Yuk kita ikuti dongeng fabel ini sampai selesai. Kumpulan Cerita Anak Nusantara : Dongeng Hewan Singa dan Beruang. Seekor singa dan beruang bersahabat baik.

Cerita atau dongeng fabel tentang si kancil dan buaya merupakan salah satu dongeng anak yang cukup populer, nah oleh sebab itu banyak macam dan ragam alur ceritanya yang dongeng yang mengisahkan tentang si kancil yang ingin menyeberangi sungai untuk mengambil ketimun ini misalnya yang kemudian bertemu dengan buaya. Nah, langsung saja yuk disimak ceritanya dibawah hiji poe aya si kancil, sato nu dianggap pinteur eta teh keur lelempangan disisi leuweung. Manehna keur neangan walungan kusab cuaca poe ayena teh panas kacidaan, si kancil neangan cai keur nginum kusabab ngarasa lila kaparengan disisi leweung teh manehna nempo aya walungan anu caina rada kiruh. Sikancil nyampeurkeun sarta nginum caina eta, sanggeus si kancil nginum aya anu nyuara dina jero beuteung na."kruuuk…kruuuuuk…kruuuuuk."Wah, rupana si kancil ayena tos mulai kalaparan. Si kancil ngabayangkeun nikmatna lamun aya kadaharan kabekina nyaeta bonteng. Nanging kebon bonteng eta aya di peuntas walungan. "Kumaha cara menyeberangna nya kuring teh?" Ceuk si kancil bari mikiran carana kungsi lila si kancil boga ide, bari ajol-ajolan si kancil kegirangan terus bari ngajorowok “Hey.. Buaya….buaya…. hayu buru keluaaaaar….. Kuring boga kadaharan jang maraneh!!” Ceuk si kancil ka buaya-buaya anu kabeneran loba cicing di walungan eta deui si kancil ngageroan “Buaya…buaya… buru keluar… hoyong daging seger henteeeuu?” Teu lami saterusna, aya hiji buaya kaluar ti dina jero cai, “Bruaaar… saha anu gogorowok gandeng beurang-beurang kieu.. ngaganggu kuring sare bae.”Buaaaarr.. Pamingpin buaya datang “Heh kancil.. cicing maneh.. lamun henteu cicing, ku urang da'ang maneh.” Ceuk buaya kadua anu kaluar barengan.“Wah…. Alus maraneh kaluar euy, mana deui buaya anu laina?” Tembal si kancil saterusna. “Lamun maneh ngan dua'an, sesa kadaangana bakal moal beak, jadi buru geura kaluar kabeh." Ceuk si kancil bari jojorowok deui.“Aya naon kancil sabenerna ieu, hayu geura omongkeun, ”ceuk si buaya teh. "Kieu yeh buaya, hapunten lamun kuring ngaganggu sare maneh, soalna kuring rek babagi daging seger pikeun maraneh nu aya di walungan ieu, ku kituna buru geura kaluarkeun sakabeh baturan maneh jang ngabeakeun kabeh daging-daging seger ieu."Ngadenge arek dibagikeun daging seger, teu kungsi lila, eta buaya geura-giru ngageroan babaturana supaya kaluar kabeh. “Hey, babaturan kabeh, aya daging gratis yeuh! Hayu urang keluaaaar….!” Ceuk pamingpin buaya mikeun komando nu tegas kanu buaya sabaraha lami, tos mulai kalaluar eta buaya-buaya tina jero cai teh. “Nah, ayeuna kuring kedah ngitung tiheula aya sabaraha buaya-buaya anu hadir teh, hayu maraneh para buaya geura ngajajar hela teupi kasisi walungan palih ditu tuh, engke kuring itung hiji-hiji.” Ceuk si kancil bari rada serius mikir panjang, si buaya-buaya eta geura-giru nyokot posisi masing-masing, buaya-buaya mulai ngajajar tepi kasisi walungan seberang, nyieun sapertos jembatan.“Oke, ayeuna kuring langsung mulai ngitung nya? ” ceuk si kancil, bari mulai ngajolan ka tonggong buaya, “Hijiii….. duaaaa….. tiluuu…..” Sabari terus ngajolan tonggong buaya anu hiji ka buaya lainna. Dugi ahirna si kancil nepi di peuntas walungan. Bari ngomong dina jero hatena “gampang geuningan euy.”Dugi di peuntas walungan, si kancil ngomong ka buaya-buaya “Hey buaya-buaya, sabenerna teh teu aya daging seger anu rek kuring bagikeun, kan ges katempo kuring teh teu mawa nanaon.” Kuring mah ngan saukur hayang meuntas walungan hungkul weh da kuring ge lapar euy." Ceuk si kancil teh bari buaya anu aya didinya atuh meren kesel kabeh kusabab ngarasa ditipu si kancil. “Haaaaaaaaahh… awas maneh kancil mun kapanggih deui.. Beak maneh..!!" Teu mikir panjang, si kanci geura lumpat ngiles asup kajero tatangkalan nuju kebon pa tani kaur ngala bonteng nu jadi demikian akhir cerita dari dongeng sikancil basa sundanya, dalam cerita dongeng kali ini tentu saja sikap si kancil ini tidak layak untuk di tiru meskipun dia pintar, karna berbohong merupakan perbuatan yang sangat tidak baik!
DongengKancil dan Buaya serta Dongeng Kancil Mencuri Timun Sage yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah atau kisah kepahlawanan Contohnya kisah Jaka Tingkir Ramayana Si Buta Dari Gua Hantu 5 Contoh Cerita Dongeng Indonesia Terbaru KUMPULAN June 15th, 2020 - Cerita Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis yaitu mite sage fabel legenda
Si Kecil tentunya tidak asing dengan dongeng fabel. Atau mungkin ini menjadi cerita favorit yang sering Mama bacakan sebelum mereka tidur. Membiasakan anak mama membaca atau mendengarkan cerita fabel merupakan hal yang baik. Sebab melalui dongeng fabel anak-anak dapat belajar banyak hal, khususnya norma dan nilai-nilai positif yang terdapat dalam konflik antar tokoh hewannya. Dari banyaknya kisah dongeng yang menarik, apakah kamu tahu cerita fabel berjudul Singa dan Tikus? Kisah ini mengisahkan tentang tikus kecil yang menolong singa besar dari jebakan sang caranya? Kok bisa tikus menolong seekor singa?Kalau anak mama penasaran, mereka dapat mendengar atau membaca cerita fabel Singa dan Tikus selengkapnya di berikut Suatu ketika hiduplah seekor tikus MedinasariSuatu ketika di sebuah hutan yang lebat hiduplah singa yang perkasa, kuat, dan besar. Tidak heran ia disebut sebagai sang Raja Hutan. Semua hewan di hutan takut kepadanya. Singa sendiri dikenal sebagai raja yang mengerikan. Ia sangat gila hormat dan senang sekali mendapatkan pujian dari semua mahluk hutan. Singa sering menghabiskan waktunya melakukan dua hal, berburu atau tidur. Tidak ada yang berani mendekati sarang singa ketika sedang tidur. Singa akan marah besar ketika ada yang berani menganggu waktu hari seekor tikus kecil sedang bermain, ia berlari ke sana ke mari. Hingga tanpa sengaja ia masuk ke wilayah sang Singa. Tikus sangat merasa takut, ia melihat singa besar yang tertidur di sana. Tikus takut membangunkan singa. “Sepertinya aku harus segera kembali, tempat ini berbahaya” pikir si saja suara langkah kaki tikus membuat singa terbangun. Singa geram melihat tikus kecil yang berani masuk ke wilayah miliknya. Apalagi sampai menganggu tidur siangnya. Editors' Picks2. Singa pun segera menangkap MedinasariSinga yang marah pun langsung menangkap hewan kecil itu dengan tangannya. Tikus tidak dapat menghindar hingga akhirnya tertangkap oleh singa. “Berani-beraninya kau mengganggu tidurku!” seru hewan singa marah.“Ma..Ma…Maafkan aku, Tuan, saya tidak bermaksud untuk itu. Saya tidak sengaja masuk ke sini dan mencoba untuk meninggalkan tempat ini,” jawab tikus kecil ketakutan.“Maaf katamu? Kau pikir aku akan memaafkanmu begitu saja? Aku ini Raja Hutan yang perkasa, tak boleh ada yang menggangguku! Tidak hewan besar atau bahkan hewan kecil sepertimu!” ucap singa dengan suara yang lantang. Si Tikus makin ketakutan, ia terus mencoba meyakinkan singa agar mau melepaskannya. “Tuan, tolong maafkan aku. Jangan makan aku! Aku sama sekali tak bermaksud mengganggu tidurmu. Tolong, aku berjanji tak akan masuk ke tempat ini!” ucap tikus sembari menangis."Diam! Sudah ku bilang aku tidak akan memaafkanmu. Aku kini berpikir untuk menjadikanmu sebagai makan malamku! Hahahaha,” ucap sang Singa dengan jahatnya.“Aku mohon, Tuan! Jika engkau melepaskanku, aku berjanji akan membantumu dan berguna bagimu kelak ketika kau membutuhkan bantuan. Lagi pula, tubuhku ini sangatlah kecil, tidak akan membuatmu kenyang saat menyantapku nanti,” ucap Tikus mencoba meyakinkan singa.“Hahahaha, menolongku? Mana mungkin, lihat saja ukuran tubuhmu! Tapi baiklah, aku akan melepasmu tikus kecil. Benar katamu, memakanmu tidak akan membuat perutku kenyang. Sekarang pergi dan jangan kembali lagi ke wilayahku ini!” seru singa sambil melepaskan pun merasa senang dan berterimakasih. Sambil berlari menjauh tikus memegang janji untung menolong singa di waktu lain ketika ia membutuhkan bantuan. 3. Beberapa hari setelahnya, sang Singa tertangkap jebakan MedinasariBeberapa hari sejak kejadian itu, singa pergi keluar sarangnya untuk menghirup udara segar. Sudah beberapa hari ia menghabiskan waktunya tidur dan bermalas-malasan. Inilah waktu yang tepat baginya untuk kembali tiba-tiba, kakinya menyandung tali dan mengaktifkan perangkap yang langsung menjeratnya. Singa berusaha keluar dari jebakan pemburu. Ia mencoba mencakarnya dan menendangnya, namun sayang usahanya sia-sia. Singa tetap terjerat dalam jebakan tak berdaya singa pun mulai meraung marah. Ia berteriak meminta tolong hingga suara mengerikannya dapat didengar oleh seluruh penghuni hutan. "Siapapun, tolong aku! Lepaskan aku dari jerat tali ini! Tolong!" teriak singa. Sayangnya semua hewan takut terhadap singa. Mereka tidak mau melepasnya karena tahu singa suka berburu hewan untuk menjadi santapannya di hutan tersebut. Hingga suara raungan singa didengar oleh tikus. 4. Tikus pun menolong sang MedinasariTikus pun berpikir jika ini merupakan kesempatan baginya untuk membalas budi singa. Tikus segera berlari ke tempat singa berniat menolongnya. Sesampainya di tempat sang raja terjebak, tikus langsung melompat ke atas jala. "Tuan, apakah kamu baik-baik saja? Aku kan segera menolongmu,” ucap tikus.“Tikus, syukurlah kamu ada di sini. Tolong bantu aku lepas dari ikatan ini tikus. Tidak ada hewan yang mau membantuku,” ucap sang singa.“Tentu saja! Aku akan membantumu keluar dari jebakan ini. Aku ingin membalas kebaikanmu, karena dlu engkau pernah melepaskanku” ucap tikus kecil yang baik hati ucapan tikus, singa merasa terharu. Ia tak menyangka akan ada hewan yang menganggapnya baik hati. Padahal, dahulu ia membebaskan tikus hanya karena tubuhnya yang kecil dan tidak dapat pun segera mengginggit jala untuk membebaskan singa. Satu per satu tali mulai lepas dan singa dapat menggerakan tangannya. Tali lainnya terputus hingga akhirnya singa dapat keluar dari jebakan tersebut dan kembali bebas. Singa merasa senang dan berterimakasih, ia pun segera menghampiri tikus. “Terima kasih tikus kecil. Aku merasa terharu pada kebaikan hatimu. Padahal aku pernah meremehkan dan hendak memakanmu sebelumnya, tapi kamu malah membalas perbuatanku dengan kebaikan. Benar katamu, tubuhmu memang kecil, tapi kamu bisa menyelamatkanku,” ucap singa.“Tidak apa-apa, Tuan. Ini sudah menjadi kewajibanku untuk menolong sesama makhluk hidup,” jawab kejadian itu, Singa dan Tikus pun berteman baik. sang Raja Hutan kini tidak lagi jahat dan gila hormat. Ia menjadi ramah kepada hewan-hewan di hutan itu, terutama kepada tikus kecil Pesan moral yang dapat anak mama ambil dari dongeng MedinasariSetelah membaca dan mendengar cerita fabel ini kira-kira pesan moral apa yang dapat kita petik dari tokoh singa dan tikus?Ada beberapa amanat penting yang terdapat dari cerita Singa dan Tikus ini. Pertama, saling menolong tanpa pamrih merupakan hal yang baik. Coba deh lihat si Tikus, ia mau menolong singa yang jahat hingga akhirnya dapat keluar dari jebakan pemburu. Kebaikan yang singa lakukan di awal cerita membuatnya mendapatkan hal baik yang tak terduga dari seekor tikus kecil. Kebaikan haruslah dibalas dengan kebaikan. Inilah mengapa kebaikan itu penting untuk anak mama lakukan, khususnya kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, cerita ini juga mengingatkan kita untuk tidak meremehkan orang lain. Memang tikus terlihat kecil dan lemah, tapi siapa sangka ternyata tikus kecil inilah yang dapat membantu seekor singa besar lepas dari cerita fabel Singa dan Tikus yang memiliki pesan moral yang baik. Si Kecil sebaiknya tidak seperti singa yang memandang rendah tikus. Karena bisa saja orang lain yang kamu remehkan ternyata memiliki kelebihan yang tak kamu bacakan si Kecil dongeng-dongeng fabel lainnya guna mengasah imajinasi dan menanamkan nilai-nilai baik dengan cara yang menyenangkan!Baca jugaDongeng Fabel Anak Cerita Kancil dan Kura-KuraDongeng Fabel Anak Kura-Kura yang Ingin Terbang Dongeng Fabel Anak Kancil, Kerbau dan Buaya

PesanMoral dari Cerita Fabel Singa dan Tikus adalah: "Jangan memandang remeh seseorang, bisa jadi yang kau anggap remeh itu suatu saat nanti membantumu dikala kesusahan" Baca Juga : Cerita Fabel Kancil dan Buaya. Cerita Singa dan Tikus dalam Bahasa melayu. Suatu hari Raja Hutan Singa sedang tidur di hutan.

Ada banyak dongeng tentang persahabatan yang kisahnya menarik dan sarat pesan moral. Salah satu contohnya adalah dongeng Singa dan Zebra yang kisah serunya telah kami paparkan di artikel ini. Yuk, baca langsung saja! Kegiatan seru yang bisa kamu lakukan sebelum tidur adalah membaca dongeng singkat. Ada banyak cerita seru yang bisa kamu baca, salah satunya adalah dongeng Singa dan sudah pernah membaca dongeng yang mengajarkan pentingnya ketulusan dalam bersahabat itu? Kalau belum, secara singkat, dongeng hewan ini mengisahkan tentang persahabatan antara si Zebra dan menganggap Zebra sebagai sahabat sejatinya. Namun, Zebra justru bersikap sebaliknya. Lantas, konflik apakah yang terjadi dalam dongeng ini? Kalau penasaran, tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak cerita dongeng Zebra dan Singa beserta ulasan seputar unsur intrinsik, fakta menarik, dan pesan moralnya di artikel ini, yuk!Dongeng Singa dan Zebra Alkisah, pada zaman dahulu, hiduplah seekor singa bernama Leo yang sangat bijak dan baik hati di sebuah hutan belantara. Tak seperti singa yang terkenal jahat dan sombong, ia justru baik kepada hewan-hewan lainnya. Itulah kenapa Leo terpilih menjadi Raja di hutan tersebut. Leo memiliki sahabat yang ia sangat sayangi, yaitu seekor zebra bernama Zio. Kapan pun Zio butuh bantuan, Leo selalu ada untuknya. Bagi si singa, zebra adalah sahabat terbaiknya. Namun, Zio tak beranggapan sama. Ia adalah zebra licik dan jahat. Selama ini, ia hanya memanfaatkan kebaikan Leo. Ia juga tak segan-segan menakut-nakuti hewan lain hanya karena ia bersahabat dengan Raja Hutan. Tak jarang, ia menjelek-jelekan Leo dan menganggap dirinyalah yang paling hebat di hutan. Zio memang semenyebalkan itu, tapi Leo selalu memaafkan sifat buruknya. Pada suatu pagi, Zio sedang memakan rumput seorang diri di padang pasir. “Hmm, rumput di sini memang selalu lezat. Aku sangat menyukainya,” ucapnya girang. Lalu, datangnlah seekor kelinci bernama Rubi menyapanya. “Hai, Zio. Tumben kau sendirian. Di mana sahabatmu Leo?” tanyanya. “Entahlah. Aku rasa dia sedang asyik tidur. Aku tak begitu peduli padanya,” ucap Zio. “Tak peduli? Bukankah dia sahabatmu?” tanya Rubi. “Hahaha, selama ini, dialah yang selalu mengikutiku dan menganggapku sebagai teman dekatnya. Kalau aku biasa saja. Bagiku, dia tak ada apa-apanya,” ucap Zio. Rubi tak kuasa mendengar ucapan sombong dari Zio. Namun, ia juga tak berani berkata apa-apa. Lalu, Rubi pun pergi menjauh dari zebra itu. Baca juga Cerita Dongeng tentang Persahabatan Harimau dan Serigala Beserta Ulasan Menariknya, Pengingat untuk Saling Menolong dengan Tulus Zio yang Tak Tahu Diri Setelah kenyang makan rumput, Zio pun berjalan-jalan untuk mencari kudapan lain. “Aku sudah kenyang makan rumput. Rasanya, aku jadi ingin makan buah,” ucapnya dalam hati. Lalu, ia mencari buah di seluruh penjuru hutan. Bertemulah ia dengan pohon apel dengan buahnya yang merah dan tampak manis. “Wah, buah apel itu tampak lezat. Tapi, bagaimana caraku memetiknya?” tanyanya dalam hati. Ia lalu mencari kayu di sekeliling pohon untuk memetik buah. Namun, tak ada satu pun yang bisa digunakan untuk meraih buah. Kemudian, Zio melihat seekor monyet sedang tidur di dahan pohon. “Wah, ada si Monyet. Dia bisa kusuruh mengumpulkan buah yang banyak,” ucapnya gembira. Zio menghentak-hentakkan kakinya di batang pohon apel untuk membangunkan si Monyet. Tak hanya terbangun, Monyet itu pun jatuh ke tanah. “Aduh! Siapa yang meggoyang-goyangkan pohon ini!” ucap Monyet sambil menahan sakit. “Heh! Enak sekali kau tidur melulu. Cepat petikkan aku buah apel yang banyak di pohon ini!” ucapnya tidak sopan. “Siapa kau berani-beraninya mengganggu tidurku dan menyuruhku!” bentak si Monyet. “Oh, rupanya kau tak tahu siapa aku! Kau tahu Leo si Raja Hutan?” tanya Zio. “Tentu saja aku tahu! Dia adalah Raja yang baik dan bijak,” ucap si Monyet. “Nah! Aku ini sahabatnya. Jika kau tak menurutiku, aku tak segan-segan meminta Leo untuk memakanmu! Kau mau jadi santapannya?” bentak Zio. “Kau pikir Leo akan melakukannya? Ia tak mungkin sejahat itu padaku,” ucap Monyet itu. “Hahaha, kau tak tahu, betapa Leo sangat lemah. Ia takut kepadaku dan apa pun perkataanku, ia akan menurutinya!” ucap Zio mengarang cerita. Monyet percaya dengan perkataan itu. Ia pun memanjat pohon apel dan memetik beberapa buah untuk Zio. Di bawah pohon, Zio menyantap buah apel itu dengan lahapnya. Mengelabui Binatang Lemah Setelah kenyang memakan apel, Zio pergi begitu saja tanpa mengucapkan rasa terima kasih. “Dasar Zebra menyebalkan! Bisa-bisanya Leo mau bersahabat dengannya,” ucap Monyet kesal. Karena kekenyangan, Zio pun tidur di bawah pohon yang rindang. “Hmm, lebih baik aku tidur dulu sebelum melanjutkan jalan-jalan,” ucap si Zio. Tanpa sengaja, seekor tikus menginjak ekor Zio hingga ia terbangun. “Aduh! Siapa yang menginjak ekorku!” teriaknya. “Ma… maafkan aku. Aku tak sengaja. Aku tak melihat ekormu. Sekali lagi aku minta maaf,” ucap si Tikus merasa bersalah. “Kau pikir minta maafmu itu bisa menyembuhkan rasa sakit di ekorku? Enak sekali kau bilang maaf!” bentak Zio marah. “La… Lalu apa yang harus aku lakukan untuk dapatkan maafmu?” tanya Tikus. “Hmm, mudah saja! Cepat ambilkan aku air di sungai. Aku haus ingin minum,” ucap Zio. “Tapi, bagaimana caraku mengambil air di sungai? Itu persyaratan yang sangat sulit,” ucap Tikus itu. “Kau bisa mengambilnya dengan daun. Sedikit-sedikit pun tak masalah, asalkan aku tak haus lagi. Kau tak mau? Kalau begitu aku akan menghukummu,” ucap Zio. Karena merasa takut, Tikus pun akhirnya mengambil sehelai daun dengan mulutnya dan membawanya ke dekat sungai yang tak jauh dari posisi Zio. Setelah mengambil air dengan daun, ia perlahan-lahan berjalan untuk menemui Zio. Begitu terus sampai lebih dar 10 kali. Sampai akhirnya, si Tikus pun kelelahan. “Apakah kau masih haus? Aku sudah tak punya tenaga,” ucap si Tikus dengan napas terengal-engal. Dengan santainya, Zio berkata, “Sebenarnya aku sedari tadi sudah tak haus. Jadi, tak masalah jika kau ingin berhenti dan kau sudah kumaafkan.” Begitu ucapnya sambil meninggalkan Tikus yang terkujur lemas. Ia tak menyangka ada seorang hewan yang setega itu mengerjainya. Tanpa disadari, ia pun menangis karena merasa lelah. Leo Mendapatkan Pengaduan Tentang Sahabatnya Ketika terkapar tak berdaya, datanglah Leo yang sedang berjalan-jalan mencari sahabatnya. Ia merasa kasihan melihat Tikus terbujur lemas. “Hai, Tikus. Kenapa kau tampak sangat lelah? Apa kau baik-baik saja?” tanya Leo. “Aku tak baik-baik saja, Leo. Ada seekor zebra yang mengerjaiku. Aku tak sengaja menginjak ekornya, tapi kenapa ia tega menyuruhku bolak-balik ke sungai untuk mengambilkannya seteguk air dengan wadah daun,” ucapnya lemas. “Apakah seekor zebra yang ia maksud si Zio? Kalau benar, aku tidak bisa diam saja,” ucap Leo dalam hati. Lalu, datanglah si Monyet yang memang sedang mencari Leo untuk mengadu. “Tuan Leo. Aku hendak mengatakan sesuatu tentang sahabatmu, Zio,” ucap Monyet. “Tadi ia membangunkanku dengan cara menendang batang pohon hingga aku terjatuh. Tak hanya itu, ia juga mengancamku. Katanya, kalau aku tak mamu memetik buah untuknya, ia akan mengadu padamu dan kamu akan memakanku. Aku yakin kau Raja yang bijak dan baik. Karena itu, aku ingin mengatakan sikap Zio kepadamu,” ucap Monyet. “Begitu rupanya. Kalau begitu, aku akan segera memberi nasihat pada Zio. Terimakasih atas infonya ya kawan-kawan. Aku juga meminta maaf pada kalian karena ulah sahabatku,” ucap Leo. “Kau tak perlu minta maaf. Dialah yang seharusnya memohon ampun pada kamu,” ucap Tikus dan Monyet. Baca juga Dongeng Beauty and the Beast Si Cantik dan Si Buruk Rupa Beserta Ulasannya, Cerita Seorang Putri Cantik Jelita yang Disekap Monster Jahat Zio Tak Mau Mendengarkan Leo Setelah mendengarkan keluhan dari Tikus dan Monyet, Leo bergegas untuk mencari sahabatnya. Tak lama kemudian, ia berhasil menemukan sang sahabat di dekat sungai jernih. “Zio, apa benar kau mengganggu para hewan di hutan ini?” tanya Leo. “Siapa yang mengatakannya? Aku tak pernah mengganggu siapa pun. Aku hanya meminta tolong kepada mereka,” ucap Zio tak merasa salah. “Tapi, aku dengar kau mengancam mereka bahwa aku tak segan-segan memakan hewan jika kau menyuruhku? Kenapa kau berpikiran seperti itu?” tanya Leo. “Sudahlah! Aku hanya bercada. Mereka saja yang percaya dan lantas takut dengan perkataanku. Salah sendiri mereka bodoh,” ucap Zio. “Hentikan perbuatanmu, Zio! Tak seharusnya kau memanfaatkan orang lain untuk kepentinganmu sendiri,” ucap Zio tak mau tahu. “Sudahlah, tak usah mengguruiku! Aku tahu mana yang baik untukku. Kau tak perlu ikut campur. Aku mau berendam di sungai ini. Jika kau tak mau ikut, pergilah!” ucap Zio mengusir. “Tunggu! Kau jangan asal berendam di sungai ini. Kau tak tahu apakah ada buaya di dalamnya atau tidak!” ucap Leo memberi peringatan. “Aku tak peduli. Aku hanya mau berendam di tengah terik matahari yang sangat panas ini. Berhentilah menasihatiku! Kau terdengar seperti singa tua,” ucap Zio sambil mencelupkan tubuhnya di dalam sungai. Leo hanya bisa mengalah. Ia cukup sedih mendapati sahabatnya tak mau mendengarkan nasihatnya. Lalu, ia pun meminum air dari tepi sungai. Seekor Buaya Menyerang Tak lama setelah Zio berendam, tiba-tiba ada seekor buaya yang menyerangnya. Zio lalu berteriak dengan sangat keras, “Tolong! Tolong aku! Leo!” Mendengar teriakan sahabatnya, Leo bergegas menyelami sungai. “Zio! Bertahanlah! Aku akan segera menolongmu!” teriak Leo sambil berenang ke arah Zio. Lalu, Leo menggigit ekor buaya. Mereka pun berkelahi di dalam sungai. “Lekas menepi dari sungai ini!” perintah Leo. “Tapi, bagaimana denganmu?” ucap Zio tak tega. “Tenanglah! Aku akan segera membereskannya,” ucap Leo sambil bertarung dengan buaya. Pertarungan itu berlangsung cukup lama dan sangat sengit. Untung saja, pada akhirnya, Leo berhasil mengalahkan si buaya. Ia lalu segera menepi dengan sedikit luka-luka di tubuhnya. Di tepi sungai, Zio menangis karena merasa bersalah dengan Leo. “Tak seharusnya aku mengabaikan nasihatmu. Seharusnya aku sedari awal mendengarkanmu, Leo. Maafkan aku,” ucap Zio sambil menangis. “Sudah. Tak perlu menangisi aku. Lihat kakimu. Kau bahkan terluka lebih parah dariku,” ucap Leo yang juga bersedih melihat kaki sahabatnya terluka parah. “Aku berjanji tidak akan mengganggu hewan-hewan lagi. Dan aku akan menuruti semua keinginanmu. Maafkan aku Leo. Huhuhu,” ucap Zio sambil menangis. “Iya, iya! Aku memaafkanmu Zio. Semoga kamu belajar dari kejadian buruk yang menimpamu ini, ya!” ucap Leo. Pada akhirnya, Zio pun meminta maaf pada hewan-hewan yang pernah ia kerjai. Lukanya pun berangsur-ansur sembuh. Namun, kakinya cacat seumur hidup. Ia tak bisa lagi berjalan dengan normal. Salah satu kakinya pincang. Meski demikian, Leo tetap mau bersahabat dengan Zio. Mereka pun bersahabat selamanya. Baca juga Cerita Dongeng Kakek Pemekar Bunga dari Jepang Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik dengan Ketulusan Unsur Intrinsik Usai membaca dongeng Singa dan Zebra di atas, lengkapi pengetahuanmu dengan membaca ulasan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita dari dongeng Singa dan Zebra ini adalah tentang persahabatan. Seekor singa dengan tulus menjalin persahabatan dengan seekor zebra. Namun, zebra itu justru memanfaatkan kebaikan si singa. Pada akhirnya, ada kejadian buruk yang menimpa binatang berkulit hitam putih itu yang membuatnya tersadar dan bersikap baik pada si singa. 2. Tokoh dan Perwatakan Sesuai judulnya, ada dua tokoh utama dalam dongeng ini, yaitu si Singa bernama Leo dan Zebra bernama Zio. Berbeda dengan karakter pada umumnyanya, sifat singa dalam dongeng persahabatan singa dan zebra ini justru baik hati. Ia adalah pemimpin hutan yang bijak dan senang membantu hewan lain. Namun, kebaikannya itu justru dimanfaatkan oleh sahabatnya, Zio. Zio digambarkan sebagai sosok hewan licik yang memanfaatkan posisi sahabatnya sebagai pemimpin untuk menakut-nakuti hewan lain. Selain itu, ia juga beranggapan Leo adalah teman yang mudah untuk dibodohi. Tak hanya singa dan zebra, dongeng ini juga memiliki beberapa tokoh pendukung yang turut mewarnai jalannya cerita. Mereka adalah kelinci bernama Rubi, Monyet, dan Tikus. 3. Latar Bisakah kamu menebak di mana latar cerita dongeng persahabatan Singa dan Zebra ini? Tentunya ada beberapa lokasi yang disebutkan dalam dongeng ini. Secara garis besar, cerita ini terjadi di sebuah hutan belantara. Namun, lokasi detail, seperti nama hutan atau negaranya tak disebutkan secara detail. Secara spesifik, dongeng persahabatan singa dan zebra ini terjadi di beberapa tempat. Beberapa di antaranya adalah di padang rumput, bawah pohon apel, bawah pohon rindang, dan sungai. Baca juga Kisah Tukang Sepatu dan Liliput Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng yang Mengajarkan Tentang Kebaikan dan Ketulusan Hati dalam Menolong Orang Lain 4. Alur Alur cerita dongeng Singa dan Zebra ini adalah maju alias progresif. Dongeng ini mengisahkan tentang seekor Raja Hutan bernama Leo yang mempunyai sifat baik hati dan gemar menolong. Namun, ia punya sahabat yang licik dan menyebalkan. Namanya adalah Zio, seekor zebra. Ia acapkali berbuat jahat kepada hewan-hewan di hutan. Tak hanya itu, dirinya juga kerap menjelek-jelekkan Leo di hadapan hewan lain. Pada saat bertemu Rubi, seekor kelinci, di padang rumput, Zio mengatakan bahwa Leo selalu mengikutinya. Padahal, ia sama sekali tak peduli pada singa itu. Di sisi lain, ia kerap membanggakan dirinya karena bersahabat dengan Raja Hutan untuk menakut-nakuti hewan lemah. Saat ingin makan buah, ia melihat seekor monyet sedang tertidur di atas dahan. Lalu, ia membangunkan si Monyet dengan cara menendang batang pohon hingga Monyet itu jatuh. Zio pun mengatakan bahwa dirinya adalah sahabat dari Raja Hutan dan memerintah Monyet untuk memetik buah apel untuk dirinya. Dengan sangat terpaksa Monyet itu menuruti perkataan Zio. Leo mendengar sifat-sifat buruk sahabatnya. Ia pun memberi nasihat padanya. Namun, Zio tak mau mendengarkan. Kejadian buruk pun menimpa Zio. Saat berendam di sungai, ada seekor buaya yang menggigit kakinya. Dengan cepat dan sigap, Leo langsung masuk ke sungai dan bertarung dengan buaya. Meski berujung penuh luka ringan, Leo berhasil memenangkan pertarungan. Zio merasa bersalah dan sangat berterimakasih pada Leo. Ia pun menyesal karena telah berbuat jahat pada hewan lain. Karena itu, dirinya meminta maaf dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya. Sejak saat itu, mereka pun bersahabat dengan baik. 5. Pesan Moral Apa pesan moral yang dapat kamu ambil berdasarkan cerita dongeng persahabatan Singa dan Zebra ini? Tentu ada beberapa pesan yang bisa kamu petik. Pesan utama adalah hargailah sahabatmu dan jangan memanfaatkan kebaikannya. Tak seharusnya Zio menghianati ketulusan yang Leo berikan padanya. Seharusnya, persahabatan itu saling menyayangi dan mengasihi, bukan sebaliknya. Jika saja Leo tak tulus, ia pasti sudah meninggalkan si Zio sejak lama. Namun, ia memilih tuk bertahan demi persahabatan. Nilai moral berikutnya yang bisa kamu petik adalah jangan pernah menggunakan relasi untuk menakuti orang lain. Zio dengan santainya menggunakan ikatan persahabatannya dengan sang Raja Hutan untuk menyuruh-nyuruh hewan lain. Ditambah lagi, Zio juga menuduh Leo akan menuruti segala permintaannya. Pada kenyataanya, Leo adalah pemimpin bijak yang tak mudah terpengaruh dengan hal buruk. Terakhir, setiap perbuatan buruk akan mendapatkan karma atau balasannya. Akibat dari segala perbuatannya, Zio mengalami kejadian buruk yang membuatnya tersadar dan mengakui setiap kesalahannya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam bertindak dan berucap. Jangan sampai sikap atau perkataanmu membuat orang lain sakit hati atau merugi. Selain unsur intrinsik, cerita dongeng ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Cerita Dongeng Nutcracker dan Raja Tikus Beserta Ulasan Menariknya, Petualangan Boneka Pemecah Kacang Melawan Tikus Berkepala Tujuh Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel ini, kurang lengkap rasanya kalau kamu belum membaca fakta menari dari dongeng Singa dan Zebra. Apakah itu? Berikut ulasan singkatnya; 1. Ada Versi Lain Pada umumnya, cerita dongeng memang memiliki beberapa versi cerita. Begitu pun dengan cerita dongeng Singa dan Zebra ini. Ada versi yang mengisahkan tentang seekor zebra yang iri pada kuda berwarna hitam. Ia pun ingin memiliki kulit berwarna hitam karena terlihat gagah. Lalu, ia meminta seekor jerapah untuk mengecat dirinya menjadi hitam. Awalnya, jerapah menolak. Namun, Zebra terus memaksa. Pada akhirnya, jerapah pun menuruti keinginan si Zebra. Tak lama setelahnya, kulit Zebra menjadi hitam dan ia sangat menyukainya. Ia pun memamerkannya pada sang ibu. Tentu saja sang ibu marah-marah. Ia menjelaskan bahwa warna kulit tiap hewan berbeda karena Tuhan menciptakan mahluknya dengan keunikannya masing-masing. Tak lama kemudian, banyak hewan berlarian. Rupanya, mereka menghindari serangan dari seekor singa. Zebra hitam sangat menarik perhatian si singa. Ia pun fokus mengejar Zebra hitam. Karena masih kecil, Zebra itu tak kuasa berlari dengan cepat. Alhasil, singa menerkam dan memakannya. Seandainya ia mensyukuri warna kulit dan tak mengubahnya menjadi hitam, mungkin ia masih bisa selamat. Baca juga Dongeng Frozen Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Ratu Hebat dan Independen yang Berusaha Mengendalikan Kekuatannya Bagikan Cerita Dongeng Singa dan Zebra ke Teman-Temanmu Itulah tadi salah satu contoh cerita fabel dengan tema persahabatan beserta ulasan lengkapnya. Kisahnya sangat seru dan sarat akan pesan moral, kan? Yuk, kirimkan kisah seru tentang persahabatan ini kepada sahabat-sahabatmu. Kalau kamu pengen baca kisah lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena. Ada banyak cerita yang bisa kamu pilih. Beberapa di antaranya adalah dongeng Iblis dengan Tiga Rambut Emas, kisah Tujuh Burung Gagak, cerita Gagak dan Kendi, serta masih banyak lagi. Selain dongeng, ada pula legenda-legenda Nusantara yang kisahnya tak kalah menarik. Misalnya saja seperti legenda Datu Pujung, asal usul Danau Batur, cerita rakyat Gunugn Merapi, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Friday November 10, 2017 Cerita Fabel. DONGENG TENTANG KANCIL, GAJAH DAN TIKUS - Dikisahkan di sebuah hutan terdapat dua ekor sahabat, mereka adalah Kancil dan Tikus. Pada suatu hari si Kancil pergi berkunjung kerumah sahabatnya Tikus, si tikus tinggal berkelompok terdiri dari beberapa keluarga dan di pimpin oleh Sang tikus sahabat dari Si Fabel adalah salah satu contoh cerita dongeng yang diperankan oleh hewan yang bertujuan menanamkan nilai nilai positif kepada si kecil. Dunia fabel akan selalu dipenuhi dengan berbagai jenis macam satwa, masing-masing jenisnya memiliki sebuah karakter yang unik, menarik dan juga banyaknya jenis hewan yang muncul ada satu jenis hewan yang sering sekali dikisahkan di dalam berbagai contoh cerita fabel yaitu kancil. Dari segi panjang ceritanya ada beberapa cerita fabel yang sangat panjang tetapi ada juga cerita fabel singkat 3 paragraf berbagai macam cerita fabel, karakter kancil akan selalu berhasil dalam mengajarkan banyak nilai moral yang positif untuk si kecil. Sebelumnya kita ingin mengetahui nih apasih kegiatan si kecil sebelum mereka tertidur? Apakah orang tua pernah mencoba untuk membacakan atau menceritakan sebuah dongeng fabel untuk si kecil sebelum mereka tertidur?Membacakan dongeng mengenai berbagai cerita fabel untuk si kecil, selain dapat membuat anak menjadi rajin untuk membaca ternyata juga dapat menjadi salah satu alternatif bila si kecil susah tidur karena telah terbiasa mengedot atau mengemut membacakan cerita fabel ini dapat menjadi salah satu cara dalam pengalihan yang boleh dicoba oleh para orang tua. Pilihan cerita fabel nya juga sebaiknya disesuaikan dengan usia si kecil, jangan memilih cerita yang rumit karena di usia nya yang sekitar satu sampai tiga tahun biasanya si kecil belum bisa menangkap cerita yang terlalu kompleks karena masih keterbatasannya bahasa si contoh cerita fabel yang memiliki cerita sederhana yang tidak terlalu kompleks serta usahakan buku cerita dongeng nya lebih banyak mengandung unsur gambarnya dibandingkan dengan Contoh Cerita Fabel Panjang Maupun Pendek Untuk Si Kecil Ada berbagai cerita fabel untuk si kecil yang dapat didongengkan untuk anak. Berikut beberapa contoh cerita fabel yang dapat didongengkan untuk si kecil1. Si Kelinci Yang Sombong Dan Kura-Kura Yang Rendah Hati Cerita fabel ini akan menceritakan tentang kelinci yang sangat teramat sombong dimana si kancil merasa dirinya merupakan binatang yang memiliki kemampuan dalam berlari yang paling cepat. Dengan kesombongan yang dimilikinya ini, suatu hari si kancil menantang kura-kura untuk beradu dalam lomba yang sangat rendah hati ini pun menerima dengan senang hati ajakan si kelinci tanpa mengetahui maksud jelek si kelinci yang sombong ini pun sudah sangat yakin bahwa dirinya akan menang dan snagat bersemangat serta mengabarkan ke penduduk hutan bahwa ia akan mengikuti lomba lari bersama dengan kura-kura. Dengan menjunjung rasa sombongnya pun ia menyuruh penduduk hutan untuk melihat kemenangan si kelinci. Tiba di hari perlombaannya, kelinci berlari dengan sangat kencang di awal sudah sangat bisa ditebak kura-kura yang berjalan saja lambat namun si kura-kura tetap santai dan terus berlari sebisa mungkin agar tetap dapat mengejar keadaan kelinci saat itu telah hampir sampai digaris finish memutuskan untuk beristirahat sebentar dibawah pohon karena berfikir kura-kura tidak akan dapat ternyata dugaan kelinci salah, ketika kelinci beristirahat dibawha pohon si kelinci tertidur dengan sangat pulas sehingga kura-kura pun dapat menyusul dan menjadi pemenang lomba lari. Nah pesan dari cerita ini ialah kita tidak boleh untuk meremehkan kemampuan siapa saja dan juga kita harus tetap tekun bila menginginkan Si Singa Dan Si Tikus Cerita fabel selanjutnya yang cocok untuk si kecil ialah cerita mengenai singa dan tikus. Pada suatu hari seekor tikus melakukan sesuatu kejahilan kepada seekor singa, dimana dengan sengaja tikus membangunkan singat yang sedang terlelap tidur. Tidak disangka singa sangat marah sehingga menangkap tikus dan ingin dikeadaan ini si tikus menangis dan meminta ampun agar singa memaafkan si tikus. Dengan rasa berbesar hati singa pun akhirnya memaafkan kesalahan tikus dan akhirnya melepaskan tikus sangat berterima kasih kepada sis inga dan berjanji untuk membalas kebaikan sis inga pada suatu hari nanti. Pada beberapa hari kemudian singa terperangkap jaring yang sengaja dipasang oleh pemburu disini singa merasa sangat ketakutan serta menangis mengingat bila nanti dibunuh oleh para suara tangisan singa, tikus pun menghampiri singa yang terjerat jaring hingga sudah tidak berdaya. Si tikus pun mengingat kebaikan si singa dan akhirnya membantu singa terlepas dari jeratan jaring dengan cara menggerogoti jaring hingga terputus. Dengan adanya kejadian itu, membuat singa dan tikus menjadi teman baik.3. Si Kancil Dan Beberapa Kawanan Buaya Contoh cerita fabel berikutnya yang cocok untuk si kecil ialah si kancil dan beberapa teman buayanya. Binatang kancil merupakan binatang yang sangat cerdik di hutan, di suatu hari kancil ingin menyeberangi sungat dan juga mencari makanan yang berada di daratan sebelah setelah mendekati sungai ternyata jembatan yang biasanya dipakai untuk menyebrang telah rusak akibat terkena badai, disini kancil kebingungan namun juga tetap mencari ide. Pada akhirnya si kancil pun mencari para buaya yang tinggal disungai tersebut dan munculah satu buaya yang melihat kancil dan langsung menerkam kaki si pun berteriak karena sangat kaget dan berkata “buaya jangan makan aku dahulu” buaya pun menjawab “kenapa? Saya sangat lapar sekarang dan kamu terlihat enak sekali untuk dimakan.” kancil pun berkata “beri saya beberapa jam lagi untuk menggendutkan tubuh agar daging ku lebih banyak dan enak sehingga pak buaya dan teman bisa lebih enak memakanku.”Buaya pun menjawab “tidak, kamu pasti hanya menipu kan?” kancil pun dengan tegas menjawab “saya berjanji pak buaya, saya tidak akan saya akan membesarkan badan ini, pak buaya dapat memanggil teman-teman yang lain yang akan menyantap saya nantinya. Pasti nanti tubuh saya akan dibagi-bagi oleh para buaya, maka dari itu ada berapa banyak teman pak buaya disini?” si buaya pun menjawab “banyak sekali teman saya disini” maka kancil pun menjawab “jika begitu coba pak buaya panggil teman-temannya dan minta mereka berjajar di samping pak buaya agar saya dapat menghitungnya, dengan begitu saya tahu harus dibagi berapa badan saya nantinya setelah saya menggumukan badan nanti”.Buaya pun termakan oleh omongan kancil dan menuruti apa yang dikata kancil sehingga buaya pun memanggil semua teman buaya nya dan meminta teman buaya untuk berjajar agar si kancil dapat menghitung. Setelah semuanya buaya berkumpul dan juga berjajar, kancil pun mulai menaiki satu per satu buaya dan sambil menghitung para cepatnya kancil menjajaki buaya agar dapat segera lari dan terhindar dari para buaya sebelum si kancil menjadi santapan dari para buaya. Setelah kejadian itu pun para buaya merasa terbodohi oleh si kancil dan menyadari bahwa mereka hanya di tipu dan di perdaya oleh si tiga jenis contoh cerita fabel inilah yang dapat diceritakan oleh para orang tua untuk si kecil yang dapat membantu si kecil agar dapat tertidur dengan pulas.
1 Dongeng Kancil, Gajah dan Langit Runtuh Di ceritakan kembali oleh: Shika Mustikawati. 2. Disuatu pagi yang indah, seperti biasa si kancil berjalan-jalan dihutan seorang diri. Dengan lahapnya si kancil sangat menikmati rerumputan hutan yang ada. 3.
Dongeng Kancil dan Buaya di Sungai - Berikut adalah cerita fabel atau cerita binatang Kancil dan Buaya. Tentang seekor Kancil si Cerdik yang berhasil mengelabuhi belasan ekor buaya. Dikisahkan pada suatu siang yang terik, seekor kancil berjalan lunglai menahan haus dan lapar. Musim kemarau sudah tiba. daratan tempat tinggal Kancil sudah kering dan tak ada makanan. "Aduh aku lelah dan lapar sekali. Musim kemarau sudah tiba," keluh Kancil. Kancil pun berjalan menuju sungai nun segar. Ia hanya bisa minum tanpa bisa makan. Tiba-tiba di seberang sungai, Kancil melihat kebun timun tumbuh subur dan lebat. Mentimun adalah makanan kesukaan Kancil. Ia berniat menyeberangi sungai yang dalam tersebut. Namun sungai tersebut penuh dengan buaya buas. Fabel Kancil dan Buaya di Sungai Youtube Riri Cerita Anak Kreatif Baca juga Fabel Kancil dan Harimau Mencari Sabuk Raja Baca juga Fabel Landy Landak yang Kesepian Baca juga Fabel Kisah Itik Buruk Rupa yang Terlahir Berbeda Baca juga Fabel Persahabatan Burung Jalak dan Kerbau sungai ini penuh dengan buaya yang rakus. Jika aku menyeberang, pasti aku akan dimakan," kata Kancil. " Dari jauh, tampak tiga ekor buaya berenang mendekati Kancil. "Kancil, kebetulan sekali kau datang ke sungai ini. Mendekat dan minumlah air sungai kami yang segar. Kau haus bukan? " bujuk seekor buaya paling besar. Kancil yang cerdik pun tidak mudah kena bujuk rayu buaya. Ia pun berfikir keras bagaimana caranya ia bisa menyeberang. Tak perlu waktu lama, Kancil si Cerdik pun menemukan ide cemerlang. " Wahai buaya.... Sebenarnya aku ke sini diperintahkan oleh raja hutan untuk membagikan daging segar untuk kalian semua," tutur Kancil. "Benarkah Kancil?" tanya Buaya. Tikusmenggigit dan menggerogoti tali jaring pemburu tersebut sampai Singa bebas. Pesan moral dari cerita Fabel ini adalah: "Kebaikan tak akan pernah sia-sia." Fabel Kancil dan Buaya. Pada zaman dahulu hiduplah seekor kancil di hutan belantara sedang mencari makan di pinggir sungai, dalam perjalanan ia melihat pohon rambutan yang lebat
Dunia fabel selalu dipenuhi dengan berbagai satwa yang unik, masing-masing dari mereka juga memiliki karakter yang berbeda dan menarik. Dari banyaknya hewan yang muncul, ada satu hewan yang sering sekali dikisahkan di dalam berbagai cerita fabel, itulah kancil. Melalui berbagai cerita, tokoh Kancil selalu berhasil mengajarkan banyak nilai moral positif bagi si Kecil. Meski berbadan kecil, kancil merupakan hewan yang sangat cerdik. Ia selalu berhasil mengatasi masalah dengan memanfaatkan kepintarannya. Selain Kancil, ada juga tokoh Gajah. Berbeda dengan Kancil, Gajah merupakan hewan yang dikenal karena ukuran tubuhnya yang amat besar. Walaupun begitu, Gajah tidak sepintar dan secerdik apa ya yang akan terjadi jika kancil dipertemukan dengan gajah? Apakah kancil berhasil menggunakan kecerdikannya menghadapi gajah? Daripada penasaran, simak yuk dongeng Kancil dan Gajah di Jangan lupa, ajak si Kecil untuk mengutip nilai moral dari cerita Suatu pagi, Kancil berjalan-jalan dan langitu tiba-tiba suatu pagi itu, si Kancil berjalan-jalan dalam hutan seperti biasanya. Ia sesekali berhenti memakan rumput-rumput hijau yang dilewatinya sepanjang perjalanan. Kancil sendiri merupakan binatang yang terkenal gesit dan lincah, sehingga ia dapat bergerak dengan cepat. Belum lama Kancil berkeliling hutan, tiba-tiba langit mendadak gelap gulita. Langit terlihat sangat gelap, disertai angin kencang serta kilat juga halilintar mengubah langit terlihat lebih suram. Kancil pun segera menyadari hal tersebut. "Wah! Sepertinya akan terjadi badai, aku harus segera pulang," kata Kancil dalam hati. Kancil segera berlari dengan kencang. Untung saja ia gesit dan lincah, sehingga Kancil dapat melompati semak, batu, juga ranting pohon yang menghalangi jalannya. Namun ketika Kancil melompati sebuah ranting pohon yang melintang, ia terperosok ke dalam sebuah lubang. "Grussaaakk!" terdengar suara tubuh si Kancil terperosok dan terjatuh ke dalam lubang dengan Picks2. Kancil terjatuh, kebetulan gajah lewat dan si Kancil terjatuh dalam sebuah lubang jebakan, mungkin itu perangkap yang dibuat para pemburu untuk menangkap hewan buruannya. Melihat situasi yang ia hadapi, Kancil tidak kehabisan akal. Dengan susah payah Kancil berusaha keluar, tapi sayang sekali ia tidak berhasil. Lubang tersebut sebenarnya terlalu dalam untuk tubuh Kancil yang kerdil. Setelah mengerahkan semua tenaga dan akalnya, akhirnya si kancil menyerah karena kelelahan. Ketika si Kancil sedang beristirahat, Gajah datang dan menengok dalam lubang. "Wah wah wah, kasian betul! Si Kancil yang terkenal banyak akal dan pandai menghindar kini terlihat tak berdaya terjebak dalam lubang. Hahaha..." kata Gajah dengan nada Ide cerdik Kancil mengelabui awalnya geram mendengar ejekan Gajah. Namun tidak lama ia memiliki ide untuk membalas tingkah buruk Gajah. "Siapa yang bilang aku terjebak?" Kancil membalas perkataan Gajah. "Kamu ini, masih mau berkelit rupanya. Sudah jelas-jelas kamu terjebak dalam lubang dan tak bisa keluar kan? Kasian sekali kamu ini Cil!" ucap Gajah sembari tetap mengejek Kancil. "Gajah, sebenarnya aku yang harusnya kasihan sama kamu," kata si Kancil mulai membuat muslihat. "Kasihan padaku? Memang aku kenapa? Aku baik-baik saja,".jawab Gajah heran. "Begini, sebenarnya ini kabar rahasia yang hanya diketahui oleh hewan-hewan terpilih saja," sambung Kancil."Kabar rahasia apa maksud mu cil? Kau mau mencoba menipuku kan?" Gajah mulai bimbang. "Kamu mau percaya atau tidak, itu terserah kamu. Tapi karena aku masih menganggapmu sebagai sahabat, dengan suka rela aku akan memberitahukan rahasia ini pada mu," kata Kancil berlagak cuek. "Begini, apa kamu tahu? Bahwa sebenarnya hari ini langit akan runtuh lho! Makanya aku bersembunyi di lubang ini," kata Kancil. "Hah? Langit akan runtuh? Jangan bercanda kamu Cil!" jawab Gajah kaget. "Ssstttt... Jangan keras-keras! Nanti ada yang mendengarnya. Coba kamu lihat langit itu. Sepertinya sebentar lagi sudah akan runtuh. Kalau kau ingin selamat juga, cepat masuk ke lubang ini bersamaku! Lubang ini masih muat kalau cuma untuk kita berdua," bujuk si pun segera melihat ke arah langit, terlihat awan hitam yang bergumpal-gumpal dan kilat yang menyambar-nyambar. "Mungkin benar kata Kancil, langit benar-benar akan runtuh," pikir Gajah dengan wajah pucat karena ketakutan. Tanpa fikir panjang, Gajah pun langsung melompat ke dalam lubang bersama si Gajah pun akhirnya masuk ke dalam lubang, termakan ucapan dalam lubang, Gajah menggigil ketakutan, ia menutup mata dengan kedua telinganya yang lebar. Kancil hanya bisa tertawa geli melihat tingkah Gajah yang badannya besar namun otaknya kecil hingga mudah beberapa lama menunggu dalam lubang, langit yang tadinya gelap kembali terang. Ternyata hujan badai tak jadi turun. Melihat situasi yang aman, Kancil pun memanggil Gajah. "Hai Gajah, bolehkah aku naik ke punggungmu agar aku bisa keluar untuk memantau situasi apakah langitnya jadi runtuh hari ini atau tidak? Nanti jika keadaanya aman, aku akan memberitahu mu," kata Kancil. "Terserah kau saja Cil, aku tak mau ke atas. Aku merasa lebih aman di sini," jawab Gajah sembari tetap menutup mata dengan telinganya. Tanpa menunggu aba-aba, Kancil pun langsung melompat ke punggung gajah lalu meloncat keluar dari lubang. Kancil merasa lega akhirnya ia bisa keluar dari lubang itu. Tidak lupa, ia pun kembali berteriak pada Gajah. "Hai Gajah, ternyata langitnya tak jadi runtuh hari ini. Kau boleh keluar sekarang. Di luar sudah aman!".teriak Kancil. Mendengar teriakan Kancil, Gajah pun mulai membuka mata dan melihat langit yang kembali cerah. Setelah yakin situasi memang aman, Gajah pun segera keluar. Dengan tubuhnya yang tinggi dan besar, bukan hal sulit baginya untuk keluar dari lubang itu. Setelah melihat Gajah berhasil keluar dari lubang, Kancil pun lalu pergi meneruskan perjalanannya. Sepanjang jalan, Kancil tertawa sendiri karena geli dengan Gajah yang dengan mudah bisa ia Pesan Moral Cerita Fabel Gajah tetap kalah ya oleh kecerdikan si Kancil. Meski ia bertubuh besar, namun itu tidak ada apa-apanya jika ia tidak menggunakan kecerdasannya. Itulah salah satu nilai yang dapat anak ambil dari cerita fabel ini. Ketika berhadapan dengan masalah atau orang lain, ada baiknya si Kecil selalu menggunakan kecerdikannya. Agar ia tidak mudah tertipu atau dibohongi oleh orang lain. Mengatasi masalah dengan cerdas dapat membuat masalah tidak terasa berat, malah terasa ringan dan mudah Kecil juga bisa belajar dari sikap Kancil yang tidak membalas ejekan Gajah dengan amarah dan emosi. Membalas ucapan buruk dengan ucapan buruk lainnya tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah. Ketika dihina dan direndahkan, sebaiknya kita tidak perlu terpancing atau menghiraukan ucapan tersebut. Itu dia kisah dongeng Kancil dan GajahYuk belajar menyontoh sikap Kancil yang dapat memanfaatkan kecerdikannya untuk mengatasi masalah dengan baik!Baca jugaDongeng Fabel Anak Kancil dan TikusDongeng Fabel Anak Si Kancil Mencuri TimunDongeng Anak Si Kancil dan Siput, Simak Pelajaran dari Ceritanya

ArtikelTerkait: 3 Cerita Fabel untuk Anak Sebelum Tidur, Menghibur dan Penuh Pesan Moral. Nah, dari dongeng tadi, pesan moral yang bisa Parents ajarkan kepada si kecil yaitu jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa jadi orang tersebut memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui.

Fabel anak yang akan kami ceritakan malam hari ini diambil dari kumpulan cerita si kancil. Sudah banyak sekali dongeng kancil yang pernah kami posting, semuanya seru dan mempunyai hikmah moral yang dapat dipetik. Selamat membaca. Pada zaman dahulu, disebuah hutan bagian Utara yang dipimpim oleh Raja yang kuat dan tangguh, yaitu Raja Singa. Selain Raja yang kuat dan tangguh, ia pun baik hati dan bijaksana. Semua binatang di dalam hutan sangat menghormatinya. Namun, dibalik tubuhnya yang tangguh dan kuat. Ternyata, ia sudah sangat tua. Tetapi, ia belum mempunyai penerus. Namun, pada akhirnya. Permaisuri pun mengandung meskipun pada usianya yang sudah sangat tua. Semua rakyat sangat senang dan berharap Singa yang akan lahir, dapat meneruskan tahta kerajaan yang di pimpin ayahnya. Namun, semua rakyat tidak tahu bahwa sang Raja memiliki sifat yang sangat serakah kekuasaan. Ia ingin menjadi Raja hutan selamanya. Ia pun sudah meminum banyak sekali ramuan agar awet muda. Pada suatu hari, Raja dan para pengawalnya pergi berkunjung ke hutan selatan. Permaisuri pun ia tinggalkan seorang diri. Namun, satu hari setelah keberangkatan sang Raja, Permaisuri melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat sehat. Tanpa di sadari sang Raja. Ternyata, Kancil mengetahui bahwa Rajanya memiliki sifat serakah. Ia pun tahu jika anaknya lahir, hal itu akan membuat sang Raja marah besar dan akan mengusir permaisuri. Kumpulan Cerita Si Kancil dan Singa Kancil pun merasa sangat kasihan dan membawa anak sang Raja ke hutan bagian barat. Ketika sang Raja pulang, Kancil pun langsung melaporkan bahwa anaknya yang baru saja dilahirkan meninggal. Raja pun percaya yang dikatakan Kancil dan sangat senang. Kancil pun selalu mengunjungi anak sang Raja dan mendidiknya hingga tumbuh menjadi anak Singa yang kuat, cerdik, tangguh dan sangat baik hati. Namun, beberapa tahun kemudian. sang Raja tidak sekuat dulu. Meskipun ia sudah meminum banyak sekali ramuan. Tetap saja tidak membuat sang Raja kuat seperti sebelumnya. Akhirnya, Raja pun jatuh sakit, ia pun tidak bisa bangkit lagi dan lama-kelamaan pun ia meninggal. Setelah kematian sang Raja, para rakyat kebingungan karena nasib hutan tanpa seorang pemimpin. Pada saat itulah, kancil datang ditengah kebingungan rakyat bersama anak sang Raja. ’ Wahai rakyat, aku akn memberitahukan sesuatu. Sebelum rakyat yang sangat kita cintai meninggal, ia meninggalkan penerus yang mampu memimpin kita semua. Namun, ia tidak tumbuh di hutan ini. Ia pun memiliki sifat yang baik hati dan bijak sana seperti Raja terdahulu.’’ Singa muda pun maju kedepan untuk bertemu dengan rakyat pertama kalinya. Melihat kedatangannya, rakyat bersorak gembira menyambut Raja yang baru. Kepemimpinannya rakyat hutan utara yang baru membuat seluruh penghuni hutan damai, bahagia dan tenteram. Pesan moral dari Kumpulan Cerita Si Kancil dan Singa Fabel Anak adalah sifat serakah hanya akan membawa kebrukan untuk kita dimasa yang akan datang. Selian itu ornag lain akan menjauhi orang yang serakah. Navigasi pos HWvp7.
  • jzihcdd36f.pages.dev/270
  • jzihcdd36f.pages.dev/235
  • jzihcdd36f.pages.dev/88
  • jzihcdd36f.pages.dev/32
  • jzihcdd36f.pages.dev/245
  • jzihcdd36f.pages.dev/126
  • jzihcdd36f.pages.dev/342
  • jzihcdd36f.pages.dev/333
  • jzihcdd36f.pages.dev/339
  • cerita fabel kancil dan singa